IMAGE-1 IMAGE-2 IMAGE-3 IMAGE-4 IMAGE-5

Jumat, 20 April 2012

Agar tidak ada lagi penyesalan

Setiap orang memiliki berbagai peran dalam hidupnya. Sesederhana apapun orang itu. Setiap orang tidak mungkin memiliki hanya satu peran. Peran sebagai anak, ibu, ayah, anggota masyarakat, karyawan, organisasi, terlebih lagi, peran sebagai hamba-Nya.

Siapapun pastinya pula mengharap yang terbaik pada setiap perannya. Sayangnya, kita memiliki banyak keterbatasan, baik terbatas waktu, tenaga, finansial dan sebagainya.

Tidak jarang kita temui, orang-orang yang sukses dalam satu peran, namun gagal di peran yang lain. Misalnya saja, ia seorang Pimpinan Perusahaan yang hebat, namun rumah tangganya berantakan. Atau, dia seorang aktivis yang pintar, namun jarang masuk kuliah, dan nilainya mengkhawatirkan.

Nah, bagaimanakah kita menempatkan peran-peran kita dengan sebaik-baiknya?

Pandailah membuat skala prioritas

Misalnya saja, ketika kita berada di tempat kerja, maka optimalkan peran kita sebagai karyawan. Namun, saat kita berada di rumah, maka berperanlah sebagai anggota keluarga yang baik.

Berilah waktu untuk orang-orang yang Anda cintai

Sebelum kita menyesal, maka berilah perhatian pada orang-orang yang kita cintai. Jangan kalahkan kepentingan mereka dengan target-target kesuksesan yang kita buat. Karena, sesungguhnya energi cinta dari mereka lah yang tetap membuat kita tetap semangat untuk meraih sukses itu sendiri.

Jangan pernah lupa memanjakan diri!

Sesibuk apapun kita, sesekali memanjakan diri sendiri tidak ada salahnya. Memforsir diri terlalu berlebih akan mengantarkan kita pada stress bahkan depresi. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Dengarkan musik, berolahraga, pergi ke salon, membaca buku, lakukan apa yang Anda senangi dan positif akan merilekskan diri Anda!

Buatlah perencanaan dengan realistis

Setiap kita pastinya menginginkan sukses dengan segera. Namun, berusahalah untuk tetap realistis. Jika Anda memiliki 10 prioritas pencapaian pada satu hari, maka jika terpenuhi 3 teratas saja itu sudah cukup baik.

Penghargaan pada diri sendiri

Apapun yang sudah Anda pilih dalam hidup Anda, maka itulah yang terbaik. Anda tidak perlu menyesali, meski itu kegagalan. Justru, kita bisa belajar banyak dari kegagalan, dan tahu cara melakukan segalanya dengan lebih baik.

Okay, saatnya kembali mengevaluasi bagaimana Anda telah berperan selama ini. Apakah ada peran tertentu yang Anda telantarkan? Adakah orang-orang yang seharusnya Anda beri perhatian, namun luput karena tersibukkan oleh satu fokus saja?

Apapun itu, masih ada waktu untuk mengubah segalanya agar lebih baik. Tentu saja hanya dengan satu alasan, agar tidak lagi ada penyesalan...
By: Anne Ahira - 
AsianBrain.com


Lebih terhormat daripada mengemis

Kakek Penjual Amplop di ITB


Kisah Kakek Penjual Amplop di ITB. Kisah nyata ini ditulis oleh seorang dosen ITB bernama Rinaldi Munir mengenai seorang kakek yang tidak gentar berjuang untuk hidup dengan mencari nafkah dari hasil berjualan amplop di Masjid Salman ITB. Jaman sekarang amplop bukanlah sesuatu yang sangat dibutuhkan, tidak jarang kakek ini tidak laku jualannya dan pulang dengan tangan hampa. Mari kita simak kisah Kakek Penjual Amplop di ITB.

Kakek Penjual Amplop di ITB
Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang Kakek tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun Kakek itu tetap menjual amplop. Mungkin Kakek itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran Kakek tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran Kakek tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat Kakek tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu Kakek itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri Kakek tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkus plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi Kakek tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Kakek itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Kakek itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Kakek cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si Kakek tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, Kakek tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat Kakek tua itu untuk membeli makan siang. Si Kakek tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “Kakek-Kakek tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.

Si Kakek tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Tuhan lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya Kakek tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si Kakek tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si Kakek tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si Kakek tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si Kakek tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Mari kita bersyukur telah diberikan kemampuan dan nikmat yang lebih daripada kakek ini. Tentu saja syukur ini akan jadi sekedar basa-basi bila tanpa tindakan nyata. Mari kita bersedekah lebih banyak kepada orang-orang yang diberikan kemampuan ekonomi lemah. Tuhan akan membalas setiap sedekah kita, amiin.


ditulis oleh: dosen ITB bernama Rinaldi Munir dikutip dr Facebook

 

Kamis, 19 April 2012

Kita Adalah Pemenang - Lagu Motivasi

Perjuangan ini memang melelahkan
Perjuangan ini memang bukanlah hal yang mudah
Rintangan, tantangan, hambatan dan cobaan
Kegagalan, kekalahan harus kita hadapi

Terus perjuangkan hingga jadi pemenang
Jangan takut, jangan mundur, kita pasti bisa
Hadapi semua dengan hati yang tabah
Bersabarlah, bertahanlah, jangan sampai menyerah

Terus yakinkanlah didalam hati kita
Bahwa kita memang pantas menjadi pemenang
Kita adalah Pemenang
Kita memang Pemenang
Kita adalah Pemenang
Kita semua Pemenang

----------------------------*-*---------------------

Sahabatku...diatas tersebut merupakan sebuah lirik lagu ciptaanku, yang aku buat pada tanggal 1 September 2008 jam 09.25 pagi, hari senin dan saat itu adalah bulan Puasa. 
Syair lagu ini adalah luapan hatiku, jeritan hatiku dan penyemangat bagiku.
Perjuanganku selama ini memang belum membuahkan hasil, tapi semangat dalam diriku hingga detik ini-pun belum padam. Sekarang Tahun 2012 lagu ini tetap setia menemani perjuanganku. 

Sahabat...lagu ini sudah saya rekam tetapi masih sangat kasar, belum di-edit dan mixing. lagu inipun yang menyanyikannya saya sendiri, mohon maaf bila sahabat mendengarnya nanti agak terganggu karena suara saya kata orang sih bindeng/cempreng hehehe. tidak sebagus teman-teman saya yang sudah membantu saya di lagu-lagu motivasi sebelumnya. 
Tapi intinya saya hanya ingin mendengarkan kepada sahabat bahwa didalam lagu ini saya benar-benar menemukan kekuatan yang luar biasa.

Sahabatku...KITA ADALAH PEMENANG!!!

Mohon maaf, lagu ini belum saya upload ke YOUTUBE karena belum di Finishing, lagu ini masih disajikan dalam format seadanya tidak seperti lagu-lagu sebelumnya.

Selamat Mendengarkan. 
SIGIT K PRASETYO

Klik PLAY dan tunggu beberapa detik


Selasa, 17 April 2012

Andai Waktu Bisa Terulang

Jika ada sesuatu yang sangat berharga, maka itu adalah waktu.
Siapapun orangnya, tidak akan bisa mengulang setiap waktu yang
sudah terlewatkan. Tidak peduli seberapa kaya orang itu, seberapa
penting jabatannya, waktu tidak mau diajak kompromi. Ia akan terus
berjalan.

Tidak peduli apakah orang-orang mampu melewatinya denganmenyenangkan, atau sebaliknya.

Setiap orang, dimanapun ia berada, memiliki waktu 24 jam dalam sehari. Tidak ada yg mendapatkan lebih, meski hanya satu menit saja.
Semua sama. Tidak kurang, tidak lebih.
Jika kemudian waktu bisa terulang, tentu kita semua mengharap melakukan hal-hal yang baik saja. Memperbaiki kesalahan yang pernah kita lakukan. Sayangnya, waktu memang tidak akan pernah bisa terulang.

Teman, untuk mencapai segala macam kesempurnaan, memang selalu dibutuhkan proses 'trial and error". Oleh sebab itu, jika kemarin atau hari ini Anda melakukan kesalahan, carilah kesempatan untuk memperbaikinya.
Jika kita gagal melakukan sesuatu hal, bukan berarti itu akhir segalanya.
Belajarlah dari kesalahan, dan berusahalah untuk tidak mengulanginya. 

Belajarlah memaafkan diri sendiri & memaafkan orang lain, karenatidak ada manusia yang sempurna!


Yang lalu biarlah berlalu. Mungkin akan menjadi pengalaman selama hayat. Bagaimanapun diri Anda di masa lalu, itu tidaklah penting.
Yang jauh lebih penting adalah bagaimana diri Anda di masa depan!
Keep fight! :-)

dari temanmu,
Anne Ahira


Rabu, 15 Februari 2012

Kau adalah Hidupku

"Sering kali kita meremehkan dan mengabaikan kekuatan sentuhan, senyuman, ucapan indah, kemauan untuk mendengarkan, kata pujian yang tulus, atau aksi sekecil apa pun yang menunjukkan kepedulian. Semuanya itu justru berpotensi besar untuk mengubah suatu kehidupan."
-Leo Buscaglia (penulis dan pembicara motivasi)

Kutipan Buscaglia di atas mencoba menyimpulkan kisah menarik dan menyentuh berikut ini. Mungkin kisah ini juga bisa menjadi bahan perenungan kita semua agar lebih menunjukkan sikap kepedulian sekecil apa pun itu terhadap sesama, terutama keluarga.

Ada seorang bocah laki-laki yang dikirim orangtuanya ke sebuah sekolah asrama. Sebelum dikirim ke sekolah baru itu, bocah tersebut adalah murid paling cerdas di kelasnya. Ia masuk peringkat teratas di setiap kompetisi. Ia sang juara.

Tapi, semuanya itu berubah setelah bocah ini meninggalkan rumah dan memasuki sekolah asramanya. Nilai-nilainya mulai menurun. Ia benci harus menjadi bagian dari sebuah kelompok. Ia merasa sendirian sepanjang waktu. Ada kalanya ia mengalami masa-masa gelap hingga ia merasa ingin bunuh diri. Semuanya itu karena ia merasa tidak berguna dan tidak ada yang mencintainya lagi.

Orangtuanya mulai mengkhawatirkan anak kesayangannya itu. Tapi bahkan, mereka pun tidak tahu apa yang salah dengan anaknya itu. Akhirnya, sang ayah memutuskan untuk mengunjungi anaknya itu di sekolahnya dan mengajaknya mengobrol.

Sang ayah dan anaknya pun duduk di tepi danau dekat sekolahan. Sang ayah mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan biasa soal kelas yang diambil anaknya, guru-gurunya, dan jenis olahraga yang dimainkan di sekolah asrama itu. Setelah mengobrol cukup lama, sang ayah berkata, "Kau tahu, Nak, alasan Ayah ada di sini sekarang?"

Bocah laki-laki itu menjawab, "Mengecek nilai sekolahku?"

"Bukan, bukan itu," balas sang ayah terburu-buru. "Ayah di sini untuk memberi tahumu bahwa kau adalah orang terpenting bagiku. Ayah ingin melihatmu bahagia. Ayah tak peduli dengan nilai-nilai sekolahmu. Yang Ayah pedulikan hanyalah kebahagiaanmu. KAULAH HIDUPKU."

Kata-kata ayahnya ini membuat bocah itu menangis. Ia langsung memeluk ayahnya. Mereka tidak mengatakan apa pun selama beberapa lama.

Sekarang, bocah laki-laki itu memiliki segalanya. Ia tahu sekarang bahwa ada seseorang di dunia ini yang sangat menyayanginya. Ia sangat berarti bagi seseorang. Dan bertahun-tahun setelah itu, bocah ini sudah menjadi mahasiswa paling cerdas di kelasnya dan ia tak pernah terlihat sedih lagi.



sumber : orang-orang sukses

Anda Gagal? Jangan Salahkan Siapa-siapa

Apa yang Anda tolak justru akan bertahan karena jika Anda menolak sesuatu, Anda berkata, " Tidak, saya tidak menginginkan hal ini, karena ini membuat saya merasa begini- perasaan yang saya rasakan saat ini. "

Jadi, Anda memancarkan sebuah emosi yang sangat kuat dari " saya sungguh-sungguh tidak menyukai perasaan ini ", dan perasaan tidak menyenangkan itu justru akan mendatangi Anda dengan cepat.

Bob Doyle(Pencipta dan fasilitator Program Wealth Beyond Reason, Guru "The Secret")

Ada begitu banyak formula untuk menjadi kaya dan sukses dalam kehidupan ini. Apa lagi ditambah kehadiran buku The Secret yang sangat fenomenal sekaligus menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Apapun respon atas buku The Secret, kita tetap bisa mengambil banyak hal yang berguna dari buku itu. Khususnya mengenai mantapnya kekuatan berpikir positif dalam mewujudkan berbagai keinginan kita. Saya ingin mencoba memberikan rahasia yang belum ada di dalam The Secret, yaitu The Secret Of A True Spiritual Enlightment (rahasia pencerahan spiritual sejati) atau rahasia sukses dalam mencari kekayaan sejati di dalam hidup ini. Kalau hidup anda sekarang belum mengalami kekayaan dan kesuksesan, jangan salahkan siapa-siapa atas kegagalan kita.

Inilah kunci yang saya mau bagikan kepada anda semua. Jangan pernah menyalahkan siapa-siapa atas setiap kegagalan yang anda alami, atau atas kesuksesan dan kekayaan yang belum anda dapati saat ini. Karena hidup adalah perjalanan dan proses pembelajaran, jangan sekali-kali anda marah kepada siapapun didalam hidup ini jika anda belum berhasil dan kaya didalam kehidupan ini. Seperti pengalaman salah seorang teman, yang gagal mendapatkan kenaikan jabatan di sebuah perusahaan IT multinasional. Padahal selama 4 tahun dia sudah berusaha menjadi karyawan teladan yang rajin bekerja, tidak pernah bolos, dan selalu memenuhi deadline. Bahkan saking berdedikasinya kepada perusahaan, setiap kali mengambil cuti tidak pernah lebih dari dua hari. Namun ternyata, jabatan managerIT yang diidamkannya tak kunjung teraih juga. Akibatnya, dia merasa frustasi dan putus asa.

Kita mungkin cenderung mencari kambing hitam atas kegagalan kita dengan menyalahkan orang-orang terdekat seperti istri atau suami, anak-anak, orang tua, dan bahkan keadaan ekonomi bangsa yang kurang kondusif. Bahkan jika sudah tidak ada kambing hitam, kita bahkan akan mencari gajah hitam yang lebih besar guna mencari atau melemparkan sebab kegagalan yang kita alami. Orang yang mencari-cari atau menyalahkan siapa-siapa tidak pernah belajar dalam hidupnya. Orang seperti ini hanya mencari pembenaran atas kegagalan yang mereka terima tanpa belajar dari kegagalan itu sendiri. Dan tidak sedikit dari orang-orang yang saya temui, selalu menyalahkan keadaan, menyalahkan diri, dan bahkan menyalahkan orang lain atas setiap kegagalan atau keberhasilan yang belum diraihnya.

Sikap untuk menyalahkan orang lain dan terlebih lagi menyalahkan keadaan tidak menjadikan anda lebih baik dari orang lain. Karena belajar adalah proses perubahan, dan orang yang mau merubah mindset yang salah tentang kegagalan dapat menjadikan anda sebagai pemenang atau bahkan lebih dari pemenang.Sikap untuk menyalahkan orang lain hanya membenarkan keadaan mental kita yang miskin dan lemah. Dan kebenaran ini tidak ada manfaatnya bagi kehidupan kita sampai anda dan saya benar-benar memutuskan untuk tidak menyalahkan keadaan bahkan orang lain disekitar anda.

Seperti nasihat yang diberikan oleh para motivator terkemuka, jika kita ingin kaya raya baik secara mental dan materi, serta berhasil didalam hidup ini, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa atas keadaan kita sekarang, juga jangan menyalahkan lingkungan kita. Tetapi syukurilah keadaan atau keberadaan dimana kita berada sekarang. Jika sudah mensyukuri dan menerima keadaan kita sekarang, maka Belajarlah lebih baik, Belajarlah dari orang-orang terbaik serta lakukan yang terbaik dalam hidup ini. Dan tidak lupa untuk memperkatakan hal-hal yang baik di dalam hidup ini.

Maka kekayaan serta kesuksesan sejati akan mendatangi kehidupan anda. Seorang yang kaya secara mental tidak pernah menyalahkan siapa-siapa terhadap kegagalan atau kesuksesan yang belum diterimanya. Tetapi orang yang kaya secara mental selalu belajar dari setiap kejadian yang diterimanya didalam kehidupan ini. Kita bisa belajar dari orang-orang terbaik yang kita kenal dibidangnya dan mendapatkan hal yang baik dari orang-orang terbaik yang kita temui. Seperti yang dikatakan Prof Yohanes Surya bahwa Alam Semesta Akan Mendukung (MESTAKUNG) anda untuk mendapatkan semua yang anda pikirkan, dan anda tidak perlu memikirkan bagai mana cara alam semesta untuk menjawab semua keinginan anda, karena alam semesta akan mencari sendiri jawaban atas keinginan Anda.

Yang anda perlukan hanya Keyakinan untuk memperoleh Keinginan tersebut. Terimalah keadaan anda sekarang, syukuri atas setiap kejadian yang sudah terjadi didalam hidup ini. Dan belajarlah untuk berubah, serta mengambil tindakan dan keputusan untuk berubah saat ini juga, karena hari esok tak akan pernah datang dan masa lalu sudah lewat. Tetapkan langkah saat ini juga untuk berusaha menjadi Manusia yang kaya secara Spritual.

Inilah The Secret of A True Spiritual Enlightmentdengan memiliki daya juang yang tinggi, gigih, kukuh, tegar, proaktif dan pantang menyerah dan kesuksesan akan menghampiri kehidupan anda. Saya yakin sekali hidup anda akan berubah setelah anda memiliki sikap mental yang benar di dalam kehidupan ini. Saya tunggu cerita sukses yang anda alami setelah membaca tulisan ini guna saya bagikan kembali kepada banyak orang untuk Membangun, Mencerahkan, Memotivasi dan Menginspirasi kehidupan orang lain. Bagaimana dengan anda?







sumber : Orang-orang sukses


t

Senin, 09 Januari 2012

Papa......Mamah....

Sebuah Tayangan yang wajib Anda lihat...saatnya kita mengerti bahwa tanpa mereka kita bukan siapa-siapa




sumber :pemulihanjiwa.com





Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More