IMAGE-1 IMAGE-2 IMAGE-3 IMAGE-4 IMAGE-5

Kamis, 17 November 2011

Josh Groban - You are loved (Don't give up) Lyrics

YOU ARE LOVED (DON'T GIVE UP)



The Power Or Words

Change Your words




Menuju Pemimpin

PENGERTIAN

Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang di pimpin). Sehingga orang lain bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh pemimpin.

Kepemimpinan sebagai kedudukan merupakan kumpulan hak dan kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan hukum.

Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau sesuatu badan hukum yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.

PERKEMBANGAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan merupakan hasil dari dinamika interaksi sosial. Munculnya seorang pemimpin merupakan hasil dari suatu proses dinamis yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kelompok. Selain itu munculnya seorang pemimpin sangat-sangat diperlukan dalam keadaan-keadaan dimana tujuan kelompok sosial yang bersangkutan terhalang atau apabila kelompok tadi mengalami ancaman dari luar.


CIRI KHAS PEMIMPIN YANG BAIK

1. Integritas
Integritas didefinisikan sebagai kualitas yang membuat orang mempercayai anda. Kepercayaan adalah yang penting dalam semua bentuk hubungan. Integritas secara harfiah berarti keseluruhan pribadi kata itu juga mengungkapkan rasa kesetiaan terhadap standar atau nilai-nilai dari luar diri anda, terutama kebenaran. Kepercayaan dan kebenaran adalah bagai saudara sepupu. 

2. Antusiasme
Antusiasme merupakan ciri umum seorang pemimpin.

3. Kehangatan

4. Tegas dan Adil

Kekuatan kepemimpinan ditentukan oleh beberapa sandaran, yaitu social basis dan cultural focus.

TUGAS PEMIMPIN

Secara sosiologis, tugas-tugas pokok pemimpin adalah:

1. Memberikan suatu kerangka pokok yang jelas yang dapat dijadikan pegangan bagi pengikut-pengikutnya.
2. Mengawasi, mengendalikan serta menyalurkan perilaku warga masyarakat.
3. Bertindak sebagai wakil kelompok kepada dunia luar kelompok yang dipimpin.
Menurut fungsi manajemen, tugas pokok seorang pemimpin adalah :

1. Menentukan tujuan
Kelihatannya sederhana, tetapi dalam banyak keadaan tidaklah mudah menjalankannya.
2. Merencanakan
Bila mungkin ada rencana yang disetujui semua anggota kelompok.
3. Memberi brifing
Pemimpin harus mampu memberikan jawaban meyakinkan “mengapa kita melaksanakannya dengan cara ini atau itu?”

Motivasi Berprestasi

KOMENTAR PARA AHLI

Motivasi merupakan salah satu konsep yang mendapat perhatian dala ilmu psikologi. Berbagai penelitian dilakukan untuk memahami konsep motivasi, berikut aspek-aspek yang melingkupinya, dan faktor-faktor yang dipengaruhi serta mempengaruhinya.

Kata motivasi diambil dari kata dalam bahasa Inggris Motivation, yang asal usulnya menurut para pakar bahasa berasa dari bahasa Yunani, yaitu Movore yang berarti “bergerak”.

Pengertian dasar dari kata motivasi tersebut tentu saja belum memadai untuk menjelaskan konsep motivasi dalam perkembangan penggunaannya. Jones memandang motivasi sebagai usaha untuk memulai, mengerahkan energi, memelihara, mengarahkan, dan menghentikan perilaku, berikut semua bentuk reaksi subjektif yang terjadi dalam diri individu selama suatu bentuk perilaku ditampilkan.

Compbell mendifinisikan motivasi sebagai serangkaian hubungan antar faktor yang menjelaskan arah, kekuatan dan persistensi perilaku.

Dari berbagai definisi tentang motivasi, minimal ada 3 komponen dasar yang selalu diseut dalam setiap definisi, yaitu : 



v Adanya hal yang menggerakkan manusia sehingga berbagai bentuk perilaku muncul
v Adanya yang mengarahkan perilaku manusia
v Adanya hal “UANG” mendorong manusia sehingga mampu mempertahankan atau mengembangkan perilakunya.

Komponen pertama menerangkan tentang adanya kekuatan dalam diri manusia yang mendorongnya untuk menampilkan perilaku tertentu, sekaligus mempertahankan diri dari stimulasi eksternal yang kerapkali mengancam kekuatan internal tersebut.

Komponen kedua, menjelaskan adanya arah dan tujuan yang dimiliki manusia, berkaitan dengan perilaku-perilaku yang ditampilkannya.

Komponen ketiga mengandung pengertian bahwa dalam konsep motivasi terdapat sistem penghubung yang menghubungkan kekuatan internal dengan tekanan-tekanan dari luar.

Motivasi akan mempengaruhi dan menentukan bentuk, tujuan dan intensitas perilaku.
Dalam hubungan Motivasi dengan Perilaku, terdapat unsur-unsur yang saling mempengaruhi :

1. adanya kebutuhan atau harapan
2. adanya perilaku atau tindakan
3. adanya tujuan atau insentif
4. adanya bentuk-bentuk umpan balik.

Kebutuhan atau harapan dalam diri individu akan menimbulkan kondisi disekuilibrium dalam diri manusia, kondisi ini akan mempengaruhi suasana psikologi dan memunculkan dorongan untuk menyeimbangkan diri.

Untuk menyeimbangkan kondisi tidak seimbang dalam dirinya, seorang individu kemudian akan menetapkan tujuan dan menampilkan bentuk-bentuk perilaku untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Selama berada dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan, individu akan memperoleh berbagai umpan balik, baik dari diri sendiri maupun dari lingkungan luar.
Atkinson menyamakan motivasi dengan need dan motif yaitu, suatu disposisi laten yang mendorong dan mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.


MOTIVASI BERPRESTASI

Motivasi berprestasi sangat berperan dalam hidup manusia. McClelland mengartikan motivasi berprestasi sebagai dorongan untuk meraih kesuksesan, mencapai suatu tataran, baik yang ditentukan individu maupun pihak-pihak di luar diri. Kesuksesan dalam berbagai bidang kehidupan dipengaruhi oleh motivasi berprestasi.
Dorongan untuk meraih kesuksesan akan sangat dipengaruhi oleh hasil evaluasi individu terhadap berbagai stimulus yang datang dari lingkungannya. Perbedaan tingkat motivasi berprestasi mempengaruhi individu jika dihadapkan pada stimulus berupa tantangan atau peluang yang mungkin diterimanya dari lingkungan.

Motivasi berprestasi juga akan mempengaruhi persepsi terhadap gaji, lokasi tempat bekerja, jenis pekerjaan, sistem pengambilan keputusan dan sistem promosi jabatan.
Dalam konteks psikologi organisasi, motivasi diartikan sebagai kemauan berikut usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi, disertai kemampuan untuk sekaligus memuaskan bentuk-bentuk kebutuhan individu.

Dari sekian banyak kebutuhan psikologis yang dimiliki manusia, McClelland menyebut adanya tiga kebutuhan psikologis yang perannya sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu :

1. kebutuhan untuk berafiliasi (need for affiliation atau n-Aff) yaitu dorongan untuk mengembangkan hubungan sosial yang bersabat dan interpersonal.
2. Kebutuhan untuk berkuasa (need for power atau n-Pow) yaitu dorongan untuk membuat orang lain melakukan perilaku atau aktivitas yang sesuai dengan keinginan individu tersebut.
3. Kebutuhan untuk berprestasi (need for achievment atau n-Ach) yaitu dorongan untuk meraih sukses, berusaha mencapai suatu tataran, baik yang ditentukan oleh individu itu sendiri, maupun oleh pihak-pihak di luar dirinya, dorongan untuk melakukan suatu perilaku secara efektif dan efisien.

Terdapat enam karakteristik yang dapat mengindikasikan dimilikinya n-Ach yang tinggi:

A. Memiliki aktivitas dengan tingkat resiko sedang
B. Mengembangkan aktivitas instrumental yang khas dan energis
C. Cenderung mempertanggungjawabkan perilku dan performa kerjanya secara individu.
D. Mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
E. Mampu mengambil manfaat dari hasil perilaku dan keputusan-keputusan yang diambil
F. Memiliki kemampuan untuk berorganisasi.

Miles, mengajukan beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh motivasi terhadap perilaku kerja. 



Asumsi pertama, menyebutkan bahwa manusia secara laten pada dasarnya ingin menyumbangkan sesuatu dalam bentuk pekerjaan (bagi kepentingan dirinya maupun kepentingan orang lain). Inilah yang menjadi dasar bagi semua orang untuk bekerja (motivasi bekerja).

Asumsi kedua, menyatakan bahwa bentuk-bentuk kerja sebaiknya selalu bermakna dan dapat dinikmati oleh individu sebagai pelaku kerja tersebut.

Asumsi ketiga, bahwa pekerja memiliki kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusan terkait dengan pekerjaannya.

Asumsi keempat, menekankan pentingnya tingkat kemandirian dalam melakukan pekerjaan dan tingkat keberartian tugas dalm hubungannya dengan kepuasan kerja.


PENUTUP
Dalam uraian diatas terlihat bahwa terdapat pola hubungan yang menarik antara n-Ach dengan persepsi mengenai karakteristik pekerjaan. Dalam mata rantai hubungan pertama, n-Ach mempengaruhi persepsi individu terhadap karakteristik pekerjaan. Dalam mata rantai hubungan berikutnya, persepsi individu terhadap karakteristik pekerjaan akan mempengaruhi motivasi kerja internal, yang juga diwarnai oleh keterlibatan n-Ach.

Individu dengan motivasi berprestasi tinggi selalu berusaha mencari situasi yang menuntut tanggungjawab personal, menyukai aktivitas yang khas dan energis.

Selain itu, individu yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung akan lebih menyukai bentuk-bentuk pekerjaan yang menuntut kemandirian, bermakna bagi dirinya dan orang lain, mengandung banyak tantangan.

Terakhir, sebagi catatan sementara tinggi-rendahnya kebutuhan berprestasi berkorelasi dengan persepsi individu mengenai karekteristik pekerjaan.




Pianis Berjari Empat - Lee Hee-aH


Pianis Berjari Empat,
Lee Hee-Ah





Lee Hee-Ah, terkenal sebagai pianis berjari empat, dilahirkan dengan dua jari pada masing-masing tangan dan kaki yang pendek di bawah lutut karena kelainan bawaan. Lalu, pada usia tiga tahun, dia harus menjalani amputasi untuk membuang kaki di bawah lututnya. Kaki yang digunakanya untuk berjalan sangat lunak dan mudah terluka. Oleh sebab itu, dia tidak dapat berjalan lama. Meskipun demikian, dia membulatkan keberanian dan adanya harapan pada banyak orang melalui musiknya meskipun ia menderita cacat fisik dan mental.

Hee-Ah telah bermain piano sejak usia enam tahun. Dia menjelaskan alasan mengapa dia belajar piano sebagai berikut, “Jari-jari saya tidak memiliki kekuatan, jadi ibu saya menyuruh saya belajar piano sebagai terapi supaya saya bisa memegang pensil di sekolah, dan hal inilah yang membawa saya ke keadaan saya sekarang ini.”

Guru pianonya mengecilkan hatinya untuk bermain alat musik itu dengan mengatakan bahwa dia tidak berbakat. Dia membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan hanya untuk belajar menekan tuts piano karena jari-jarinya kurang kuat. Lebih parah dari itu, dia tidak dapat mengikuti irama dan melodi karena kelemahan fungsi otaknya, dan dokter berkata bahwa jika dia mengingat sepenggal lagu untuk lima menit atau lebih, otaknya akan menjadi semakin tidak berfungsi.

Meskipun demikian, dengan keteguhan hati, Hee-Ah sekarang dapat mengingat dan memainkan sepenggal lagu yang berdurasi lebih dari tujuh menit. Sewaktu mempelajari lagu favoritnya, Chopin’s Impromptu Fantasia, dia berlatih begitu keras sampai lembaran partitur musiknya menjadi sobekan-sobekan. Dia membutuhkan tidak kurang dari lima tahun untuk dapat memainkannya.

“Dengan sepuluh jari, lagu itu akan dapat dimainkan dengan berirama, tetapi saya menemukan kesulitan terbesar saat aliran melodinya melompat-lompat karena saya hanya memiliki dua jari.” “Motto favorit saya adalah ‘Selalu mencoba yang terbaik’ dan ‘Tak pernah berhenti berusaha’.”

Ketika dia mengikuti kontes pianonya yang pertama, pihak penyelenggara pada awalnya menolak. Tetapi, setelah memohon dengan gigih, dia dapat mengikuti kompetisi tersebut dan akhirnya memenangkan hadiah pertama. Para juri tidak tahu bahwa dia memiliki cacat tubuh sampai saat pemenang hadiah pertama diumumkan. Sejak saat itu, dia mulai memenangkan banyak penghargaan dalam berbagai kompetisi. Bila mengamati hasil usahanya yang melebihi manusia biasa itu, dia bisa memainkan piano lebih dari sepuluh jam sehari yang mengakibatkan jarinya melepuh.

Sebagai seorang pianis yang menonjol, kisahnya diliput oleh berbagai media dan juga diterbitkan dalam buku yang sensasional. Kantor distrik sekolah Seoul memasukkan bukunya sebagai bacaan wajib bagi sekolah dasar. Pada tahun 1997, Nona Lee menyelenggarakan resital solonya yang pertama dan menyumbangkan seluruh pendapatannya untuk mendanai kaum cacat. Sekarang dia menyelenggarakan konser kelilingnya di seluruh dunia dan juga di dalam negeri. Hee-Ah telah mendapatkan pengakuan dunia sebagai seorang pianis. Musiknya menyentuh banyak orang dimanapun dia tampil dan stasiun TV seperti ABC dan CNN di Amerika juga telah menyiarkan kisahnya ini.

Tanpa menghiraukan kecacatannya, Hee-Ah optimis dan selalu tersenyum gembira. “Saya adalah seorang gadis biasa sama dengan gadis lain seusia saya. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa saya memiliki cacat tubuh, tetapi itu tidak berarti saya dengan mudah putus asa dan menyerah untuk melakukan apa yang saya ingin lakukan hanya karena saya tidak memiliki kaki dan beberapa jari. Saya percaya bahwa akan selalu ada harapan jika saya terus mempertahankan mimpi saya dan bekerja keras untuk mewujudkannya.”

Lebih jauh lagi, dia mengilhami orang melalui kecacatannya. Ketika ditanya dalam sebuah wawancara pertunjukan TV, “Kenapa menurut Anda Tuhan memberikan sepuluh jari kepada orang lain dan hanya memberikan empat jari untuk Anda?” Dia menjawab, “Itu untuk orang-orang cacat. Melalui musik empat-jari, Tuhan memberi saya sebuah misi untuk memberitahu mereka. Saya selalu berterima kasih kepada Tuhan bahwa Ia melakukan ini untuk menggunakan saya dalam cara tertentu.”

Hee-Ah berterima kasih kepada Tuhan karena dia percaya jika dia memiliki 10 jari yang normal, dia hanya akan menjadi pianis biasa saja di antara sekian banyak pianis. Dengan menaklukkan keterbatasan mental, fisik, musik, serta dengan pengaruh artistiknya dapat membuat para pendengarnya merasakan semangat dan keindahan yang tak pernah berhenti. Musik Lee Hee-Ah meyakinkan kita lagi bahwa seni bukanlah masalah raga atau otak, tetapi masalah ekspresi jiwa.

Rabu, 16 November 2011

Manfaat Lagu Motivasi - Sound Of Motivation



Pikiran Bawah Sadar

Pikiran kita merupakan sebuah pabrik pemikiran. Sebuah pabrik yang sibuk memproduksi banyak sekali pemikiran setiap harinya. Para ahli yang berusaha menciptakan pikiran manusia, menemukan bahwa otak membutuhkan sebuah tempat yang setara dengan Empire State Building dan perkiraan total investasinya $US 10 juta. Total tenaga untuk memutar otak setara dengan tenaga yang dibutuhkan sebuah kota. Kita telah gratis menerima pabrik besar yang disebut pikiran manusia dari pencipta kita.
Produksi pabrik pikiran kita ini 88%nya ada dibawah kontrol, yakni pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar tersebut dikendalikan oleh dua pikiran, yaitu pikiran positif dan pikiran negatif. Pikiran bawah sadar berlawanan dengan pikiran sadar. sebab pikiran bawah sadar mengendalikan pikiran jauh lebih kuat daripada yang kita ketahui (pikiran sadar 12% dan pikiran bawah sadar 88%).
Manusia 88% dikendalikan oleh pikiran bawah sadarnya sendiri dan ini dapat dilihat dari perilaku, sikap dan kebiasaan manusia dalam menjalani hidupnya. Tingkah laku, sikap dan kebiasaan manusia tersebut terbentuk oleh proses perjalanan hidupnya sendiri dari  semenjak lahir hingga sekarang.
Karena pikiran bawah sadar dikendalikan oleh dua pikiran (positif dan negatif), jadi apapun yang kita lihat, kita rasakan dan kita yakini akan dikirim ke dalam pikiran bawah sadar dan menciptakan kenyataan untuk kita berdasarkan pesan-pesan yang diterima oleh pikiran tersebut. Sehingga pikiran negatif melahirkan pola perilaku negatif dan sebaliknya pikiran positif akan melahirkan pola perilaku positif.
Pikiran bawah sadar dapat menciptakan hal luar biasa sepanjang kita mengetahui cara menggunakan dan cara mengirimkan pesan yang tepat kedalam pikiran bawah sadar tersebut.
“Setiap orang memiliki kekuatan didalam dirinya untuk melakukan atau menjadi apapun yang diinginkannya, akan tetapi satu-satunya persoalan bagi kebanyakan orang adalah tidak pernah mau mencari dimana letak kekuatan  tersebut berada, yang sebenarnya ada didalam dirinya sendiri. Kekuatan untuk mengendalikan pikiran khususnya pikiran bawah sadarlah yang merupakan kekuatan terbesar manusia”.

Musik Dan Pikiran Bawah Sadar

Psychosclerosis, suatu keadaan dimana mengerasnya sikap yang membuat  orang yang bersangkutan tidak lagi mau berpikir, bertindak, bermimpi, memimpin dan benar-benar dalam keadaan stagnasi. Keadaan ini disebabkan karena telah terbentuknya penjara mental di dalam pikiran yang di akibatkan oleh terakumulasinya berbagai macam persepsi, kepercayaan dan keyakinan yang salah dan di terima sebagai sesuatu yang benar, tanpa pernah diperiksa keabsahan dan kebenarannya hingga terbentuknya mental block.
Mental block adalah program atau kumpulan program pikiran yang tersimpan dipikiran bawah sadar yang bersifat menghambat seseorang dalam proses pencapaian keberhasilan, sehingga nasehat, saran dan pesan-pesan positifpun sudah tidak dapat masuk ke dalam pikiran bawah sadar.
Dalam pengamatan kami selama ini bahwa mental block dapat di tembus oleh gelombang atau Frekuenzi tertentu yang di hasilkan dari bunyi atau suara, mantra, doa, dzikir, alat musik dan sejenisnya tapi dengan satu syarat suara atau nada tersebut harus dipadukan dan memiliki sebuah pesan positif didalamnya, karena bunyi atau suara yang dipadukan dengan pesan positif bisa merangsang otak kanan dan otak kiri secara positif, bila diulang-ulang didengarkan akan berpengaruh terhadap pikiran bawah sadar dan termanifestasikan kepada tindakan positif. Sebaliknya bunyi atau suara yang dipadukan dengan pesan negatif bisa berdampak buruk terhadap pendengarnya, apalagi bila sering didengarkan atau diulang-ulang bisa mempengaruhi pikiran bawah sadar dan termanifestasikan kepada tindakan negatif.
Didasarkan pada karya ektensif dari Dr. Grindler dan Bandler yaitu Neuro Linguistik Programming (NLP) bahwa memasukan saran otomatis (auto sugestion) ke dalam pikiran bawah sadar dengan cara mengelilingi diri dengan gambar-gambar positif, kaset-kaset positif, cerita-cerita positif, lagu-lagu motivasi, dzikir, doa dan lain-lain dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar secara efektif. NLP ini adalah suatu cabang yang mempelajari bagaimana otak menyimpan informasi melalui proses belajar dan pengalaman sehari-hari. NLP ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1979 dan dipopulerkan oleh  Anthony Robins.
Pikiran Positif V.S Pikiran Negatif
Memori manusia bersifat holographic sehingga tidak ada memori yang berdiri sendiri-sendiri, semuanya saling terkait sehingga disaat kita berusaha positif pada saat yang sama pula kita mengaktifkan memori negatif di pikiran bawah sadar. Semakin kita berusaha positif semakin kuat efek negatifnya dan hal inilah yang jarang disadari dan dimengerti oleh sebagian besar orang yang mengakibatkan banyak orang semakin berusaha positif tetapi semakin dalam ia terperosok ke dalam perangkap berpikir negatif. Dan cara berpikir positif yang benar-benar positif dan efektif adalah dengan cara menyelaraskan pikiran sadar dengan pikiran bawah sadar, bila pikiran sadar dan pikiran bawah sadar selaras efeknya akan luar biasa,  kita akan dapat dengan mudah mencapai target yang kita inginkan. Salah satunya dengan cara me-reframenya. Reframe adalah proses mengubah asosiasi negatif atau pikiran negatif menjadi positif atau mengolah setiap data yang masuk ke dalam pikiran dengan mengubah persepsi pada data yang masuk tersebut menjadi positif.

Teknik Penyelarasan Pikiran Sadar dengan Pikiran Bawah Sadar  Menggunakan Musik

Dalam prosesnya kami telah menciptakan aransemen lagu yang dapat dijadikan sebagai media untuk pemrograman pikiran bawah sadar yang kami tujukan untuk setiap orang yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan untuk  membantu seorang pecundang menjadi seorang pemenang. Nada atau bunyi pada musik yang kami ciptakan ini bertugas untuk menembus mental block walaupun gelombang otak dalam keadaan Beta dengan syarat diulang-ulang (repetisi), sedangkan syair atau kalimat pada lagunya berperan sebagai auto sugestion yang berfungsi untuk menyelaraskan pikiran sadar dengan pikiran bawah sadar.
Auto Sugestion (sugesti otomatis) adalah sugesti yang secara sadar atau tidak sadar yang telah terbentuk di pikiran bawah sadar yang bersifat positif yang dapat membantu ketika sedang dalam keadaan tidak siap, pada waktu yang tidak terduga atau pada situasi yang tidak diharapkan (gerak reflekpun terjadi karena auto sugestion).
Aransemen musik yang dipadukan dengan syair atau lirik yang mengandung pesan positif akan berdampak efektif dalam membantu proses pencapaian keberhasilan, karena judul demi judul lagu yang bertemakan motivasi yang kami ciptakan ini diibaratkan sebuah Software yang siap diinstall-kan kedalam pikiran khususnya pikiran bawah sadar yang berfungsi sebagai auto sugestion.


Otak kanan dan Otak Kiri

Aransemen musik dapat mempengaruhi otak sebelah kanan atau sisi kreatif. Sedangkan syair atau lirik dalam setiap lagu dapat mempengaruhi otak kiri atau sisi analitikal. Musik klasik seperti Mozart sangat dianjurkan untuk didengarkan kepada janin yang masih dikandungan dan balita 0-5 tahun karena musik klasik atau simfony nada tanpa lirik ini sangat bagus untuk merangsang otak sebelah kanan, sedangkan perpaduan antara aransemen musik dan lirik lagu bisa mempengaruhi otak kanan dan otak kiri, hanya saja untuk mempengaruhi otak kiri secara positif diperlukan pesan-pesan positif.
Pesan-pesan atau kata-kata positif yang terdapat dalam sebuah lagu dapat me-reframe pikiran negatif jika didengarkan secara diulang-ulang atau repetisi, sebab pikiran bawah sadar hanya akan menerima atau menyimpan suatu pesan yang sifatnya repetisi dan memiliki emosi, atau dengan kata lain bila kita ingin menghapus pikiran negatif didalam pikiran bawah sadar maka kita harus mengantikannya dengan memasukan pesan positif secara diulang-ulang atau repetisi.

Ilustrasi

Seandainya kita harus membersihkan sebuah botol tinta yang kotor maka yang harus kita lakukan adalah menuangkan air bersih kedalam botol tinta yang kotor itu sampai tinta dan kotorannya tumpah keluar, kita harus terus menuangkan air bersih itu hingga botol tinta itu tak berisi apapun kecuali air bersih. Dengan cara yang sama, tidaklah mungkin mengosongkan pikiran dengan melempar keluar isi kesadaran dan membuatnya kosong. Sebaliknya, yang dapat dilakukan adalah terus menuang pikiran positif sampai semua pikiran negatif tumpah keluar.

Gelombang Otak

Dibawah ini adalah 4 keadaan pikiran
· DELTA Keadaan delta adalah keadaan disaat kita sedang tidur (tidur lelap tanpa mimpi)
· THETA Keadaan theta adalah keadaan disaat baru terbangun dari tidur atau bermeditasi (kreatif, inspiratif, ide, sugestif)
· ALPHA Keadaan alpha adalah keadaan disaat kita sedang konsentrasi, berpikir satu hal pada satu saat atau dalam kondisi (relaksasi dan satu perhatian)
· BETA Keadaan beta adalah keadaan disaat kita sedang banyak perhatian
               
Musik yang ketukannya antara 50 ketuk s.d. 70 ketuk per-menit sangat bermanfaat untuk relaksasi. Contohnya, sewaktu kita sedang belajar atau membaca buku. Musik dengan 50 ketuk s.d. 70 ketuk per-menit ini dapat berefek menyesuaikan denyut  jantung kita,  yaitu denyut jantung menurun hingga 50 sampai 70  ketukan per-menit. Sekarang bila jantung kita berdenyut selambat itu gelombang otakpun bergerak menuju keadaan alpha atau dalam kondisi fokus dan relaksasi (bagi beberapa orang musik dapat menjadi gangguan walaupun persentasenya sangat kecil sekali).     
Sedangkan musik yang ketukannya antara 120 ketuk s.d. 168 ketuk per-menit berefek memacu adrenalin atau semangat. Musik dengan 120 ketuk s.d. 168 ketuk per- menit ini berada dalam keadaan beta atau dalam kondisi banyak perhatian atau aktif bergerak.
Langkanya musik dan lagu-lagu motivasi di negeri tercinta ini menjadikan ide bagi kami untuk berkarya dan menciptakan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat banyak khususnya orang-orang yang berpikiran positif yaitu satu buah album lagu yang bertemakan motivasi. Lagu yang kami ciptakan ini bernuansa pop rock, berisikan pesan-pesan positif dan kata-kata motivasi yang sengaja kami sajikan dalam tempo 50 ketuk s.d. 70 ketuk per-menit dan 120 ketuk s.d. 168 ketuk per-menit agar dapat memicu seseorang masuk dalam keadaan alpha dan beta atau dalam kondisi fokus, relaksasi dan aktif bergerak yang berefek memacu adrenalin atau semangat secara positif. Lagu yang kami ciptakan ini pun menggunakan simple chord atau nada-nada sederhana yang memudahkan seseorang untuk cepat menghafal lagam lagu tersebut.
Adapun keunggulan dari lagu-lagu motivasi yang kami ciptakan ini adalah  :

· Merangsang tingkat imajinasi secara positif
· Baik untuk merangsang otak kanan ( sisi kreatif)  dan otak kiri ( sisi analitikal)
· Berperan sebagai media ketiga untuk penyampaian pesan-pesan positif
·Dapat meningkatkan tingkat keyakinan untuk menjalani hidup secara lebih baik dan positif
·Dapat me-Reframe pikiran-pikiran negatif dan menggantikannya dengan pikiran positif ( media doktrinisasi positif )
·Bersifat mendorong, memotivasi, dan menyemangati
·Berfungsi sebagai media untuk memasukan saran otomatis (auto sugestion) kedalam pikiran bawah sadar.
·Dapat mempengaruhi tingkat emosi seseorang sehingga dapat merangsang perubahan organik menjadi sehat dan kuat.
·Alat bantu efektif untuk program pemulihan Psychosclerosis
·Menyelaraskan pikiran positif dengan pikiran negatif
·Dapat digunakan di acara seminar-seminar pengembangan diri dan bisnis.
·90% lebih efektif bila digabungkan dengan visual/tampilan gambar
                

Senin, 14 November 2011

Ice Breaking - Perkenalan


1. Perkenalan

Perkenalan sebaiknya dibuat meriah dan menjadi kesan pertama yang tidak terlupakan. Banyak metode yang bisa digunakan untuk membuat suasana perkenalan menjadi menarik. Di sini dijelaskan cara berkenalan yang sedikit banyak berkaitan dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki semua orang yaitu menulis. Urutan prosesnya seperti di bawah ini:

- Mintalah setiap peserta untuk mengambil selember kertas dan sebuah balpoin

- Instruksikan pada peserta untuk membentuk lingkaran. Jika peserta jumlahnya sedikit posisinya adalah duduk melingkar, namun jika pesertanya banyak, lebih dari 15 orang, mintalah mereka berdiri dan membuat lingkarab besar.

- Minta pada peserta untuk menulis nama panggilan (subyek) mereka di ujung kiri atas kertas yang dibawa. Ukuran tulisan sebaiknya tidak terlalu besar, sesuaikan dengan ukuran kertas dan balpoin yang digunakan.

- Lipat kertas sebanyak dua kali agar nama yang ditulis tidak terlihat. Besar lipatan sesuaikan dengan besar tulisan, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil.

- Lakukan pengacakan. Kertas tersebut diputar ke kanan atau ke kiri dalam lingkaran tersebut sampai si pemilik kertas tidak memegang kertas miliknya lagi, namun memegang kertas milik orang lain.

- Mintalah peserta menulis kata predikat di kertas yang dipegangnya. Usahakan tidak menulis di bagian lipatan namun di bawah lipatan, agar kalau kertas dibuka tulisan-tulisan yang sudah dibuat berada di halaman yang sama atau tidak berada di halaman depan dan belakang. Kata predikat yang ditulis bebas, namun jika ingin membuat suasana menjadi meriah pikirkanlah jenis-jenis predikat yang harus ditulis peserta agar nantinya dapat membentuk kalimat yang lucu. Setelah selesai menulis kata predikat, lipat lagi dan lakukan pengacakan lagi.

- Minta peserta munulis kata obyek. Kata obyek yang ditulis juga bebas. Bisa berupa benda-benda yang ada di sekitar atau anggota badan. Kemudian lipat dan acak lagi.

- Terakhir minta peserta menulis kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu. Setelah selesai, kertas tersebut dilipat menjadi gulungan kecil.

- Instruksikan pada peserta untuk menyerahkan gulungan kertas kecil yang dipegangnya ke teman sebelah kirinya. Lakukan terus dengan kecepatan yang terus ditingkatkan. Saling oper akan terjadi dengan cepat dan koordinasi mulai kacau karena saking cepatnya. Teriakan kata “stop!” untuk memberhentikan putaran kertas-kertas yang terjadi dan sekaligus mengagetkan peserta yang sedang asik saling lempar kertas.

- Bagi peserta yang memegang dua kertas atau tidak memegang kertas adalah peserta yang “bersalah” dan harus “dihukum” dengan membaca pertama kertas yang dipegangnya. Contoh kalimat yang dibaca seperti ini: “Adi menyium bokong di pasar pada pagi hari”. Perkenalan telah dimulai dengan Adi. Lanjutan seterusnya dengan kertas-kertas yang lain.

Output dari sesi ini adalah mengingatkan kembali pada peserta tentang hukum SPOK yang harus dipatuhi untuk melakukan penulisan. Output lainnya adalah menyegarkan suasana ketika bekenalan satu dengan yang lain.

2. Perkenalan dan Membangun Rasa Optimis
Buatlah lingkaran. Peserta diminta untuk mengambil 2 lembar kertas A4. kertas tersebut di tempel di punggung teman di sebelah kanannya. Setiap peserta membawa satu spidol. Tanyakan pada teman yang ada di sebelah kanan tersebut tentang nama panggilannya. Tulislah menurun nama panggilan tersebut di kertas yang tertempel di punggung si pemilik nama (teman yang ada di kanan).

Lakukanlah permainan angin bertiup untuk mengacak peserta. Sebelumnya, fasilitator menyiapkan tempat-tempat hinggap dari masing-masing peserta. Katakan “angin bertiup ke arah orang yang memakai kacamata”. Lakukan sampai teracak.

Minta peserta untuk mengamati satu sama lain selama proses berlangsung. Lakukan 1 menit. Kemudian, peserta secara acak menuliskan kesan yang ada pada TEMAN BARU-nya dengan cara menuliskan kesan tersebut sesuai nama yang tertempel di punggung. Fasilitator menyiapkan contoh isian kertas. Contohnya:

B = Baik

U = Udik

D = Diam dan pemalu

I = Idaman

Minta peserta untuk membuat sekreatif mungkin.

Setelah itu menulis di punggung masing-masing orang, kembali ke lingkaran. Fasilitator menerangkan tentang Inbound. Inbound adalah cara melihat ke dalam diri sendiri, kita berkenalan dengan diri sendiri.

Bagikan kertas kepada peserta untuk menuliskan Satu Kata saja yang dapat mewakili karakter dirinya sendiri. Mintalah peserta untuk merenung memikirkan tentang karakter diri atau siapa kita sebenarnya.

Setelah selesai, bandingkan dengan kesan oleh orang lain melalui tulisan yang dibuat di punggung. Apakah ada kesamaan? Ajak peserta diskusi selama 2 menit.

Setelah melakukan inbound, sekarang minta peserta untuk melihat ke sekeliling di dalam kelas. Melihat semuanya. Tetap berdiri membentuk lingkaran. Tanyakan: “ruangan apa ini?”, “kenapa kita ada di sini?”. Ulangi dua kali pertanyaan ini. tidak ada diskusi pada sesi ini. pertanyaan tidak perlu dijawab secara verbal, cukup dalam hati masing-masing.

Kemudian, tanyakan lagi: “apakah anda semua memiliki optimisme terhadap apa yang akan kita lakukan ini?” “seberapa besar optimisme itu?” (gunakan skala 10 untuk mengukur optimisme ini).

“apa yang anda harapkan dari forum ini?”

Minta peserta untuk merenung 1 menit, kemudian bagikan kertas HVS dan spidol dan mintalah mereka menulis tentang apa yang dipikirkan tersebut. Tulis dengan huruf kapital dan berukuran besar. Terangkan juga untuk menggunakan peraturan “menulis harus huruf kapital. Tidak boleh lebih dari 7 kata. Gunakan SPOK. Tulis dengan ukuran yang besar yang bisa dibaca dari arah mana saja dalam ruangan”. Tempel kertas-kertas yang sudah ditulis dan bacalah bersama.

3. Adu Panjang

Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok yang maisng-masing kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Setiap orang berbaris dalam masing-masing kelompok, berderet satu baris dari depan ke belakang. Setelah itu, instruksikan pada semua peserta untuk berlomba untuk membentuk barisan yang paling panjang. Barisan tidak boleh terputus, satu sama lain harus saling berhubungan.

Kuncinya adalah peserta boleh menggunakan apa saja, khususnya barang-barang yang melekat di badannya untuk membentuk barisan yang terpanjang. Tapi kunci ini jangan diungkapkan ke peserta. Cukup instruksikan: “Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang“. Biarkan para peserta berkreativitas sendiri.

Kemudian, ajak peserta untuk berdiskusi apa yang terjadi saat proses beradu panjang berlangsung, kenapa hal itu terjadi.

4. Mencari benda berharga

Mintalah peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran. Instruksikan peserta untuk memikirkan benda apa yang paling berharga yang ada pada dirinya. Ajak semua peserta untuk meyakini bahwa yang dimilikinya tersebut adalah benda yang paling berharga dan harus dilindungi sebisa mungkin. Jangan biarkan peserta lainnya tahu tentan benda berharga kita itu, rahasiakan. Cukup kita sendiri yang tahu. Setelah itu, para peserta diminta untuk memikirkan di mana tempat untuk menyembunyikan benda berharga tersebut. Setelah ada ide tempat menyembunyikan langsung dengan cepat sembunyikan dan jaga hanya kita saja yang tahu tempat persembunyian itu. Semuanya rahasia. Bebaskan peserta untuk menyembunyikan barang berharga tersebut di mana saja asal tersembunyi.

Kemudian, minta peserta untuk berkumpul kembali. Fasilitator kemudian membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 5 orang. Setelah kelompok terbentuk, minta mereka untuk membentuk lingkaran kecil namun masing-masing orang menghadap keluar, sehingga saling memunggungi. Lalu, minta mereka untuk saling menyilangkan tangannya satu sama lain. Silangan tangan harus kuat, tidak mudah lepas.

Ada aturan dalam permainan itu, tidak boleh berkomunikasi dalam bentuk apapun. Semua orang harus menutup mulutnya rapat-rapat. Setelah mereka mengerti aturan ini, mintalah masing-masing kelompok kecil yang ada untuk berlomba. Lombanya adalah adu kecepatan mengumpulkan barang-barang berharga yang disembunyikan oleh masing-masing orang yang berada di masing-masing kelompok. Barang-barang yang disembunyikan tersebut tidak boleh diambil dengan tangan, karena tangan harus terus berpegangan, bersilangan, satu sama lain. Lingkaran harus tetap kuat. Terserah peserta untuk mengambil barang berharga miliknya dengan menggunakan apa saja.

Akan terjadi tarik menarik dan gerak tidak tidak terkoordinasi antar peserta yang ada di kelompok-kelompok. Mereka tidak berkomunikasi menyebabkan mereka harus mencari jalan lain untuk berkoordinasi agar menjadi tercepat dalam mengumpulkan barang. Barang yang tidak boleh diambil dengan tangan juga memaksa peserta untuk bekerjasama satu dengan yang lain.

Pelajaran dari permainan ini adalah, pertama, komunikasi sangat penting untuk membangun koordinasi yang kuat. Kedua, kerjasama harus diutamakan karena mengambil barang tanpa tangan bukanlah hal yang mudah.

5. Percaya Teman

Buatlah lingkaran-lingkaran kecil yang terdiri dari 5 – 6 orang. Dalam satu lingkaran ada satu orang berdiri di tengah lingkaran. Satu orang yang berdiri di tengah lingkaran tersebut menutup mata dan menyilangkan tangan di depan dada. Kemudian, orang berdiri di tengah lingkaran menjatuhkan diri dengan mata tertutup dan tangan dilipat di depan dada ke arah manapun. Menjatuhkan diri dengan bebas dan tidak kaku. Cara menjatuhkan badan adalah kaki tetap tidak berpindah, namun badan yang jatuh. Orang-orang yang berdiri mengelilinginya harus siap sedia menyangga tubuh orang yang jatuh ke arahnya. Lakukan bergantian. Setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berdiri di tengah lingkaran dan menjatuhkan diri secara bebas.

Permainan ini dijamin menghilangkan kejenuhan dan rasa ngantuk. Tapi yang paling penting dari permainan ini adalah membangun rasa kepercayaan satu sama lain bahwa kita semua bisa saling melindungi. Fasilitator menanyakan pada semua peserta, apa yang dirasakan ketika menjatuhkan badan? Apakah ada perasaan takut atau sangat percaya dengan teman yang selalu siap melindungi?




Ice Breaking - Dimana tempat duduk saya



Di Mana Tempat Duduk Saya?

Permainan ini dilakukan untuk membuat peserta training melakukan aktifitas gerak atau peregangan otot-otot atau untuk mencairkan suasana yang tegang. Dengan bergerak, aliran darah menjadi lebih lancar; kelenjar getah bening menjadi lebih aktif memproduksi zat-zat yang menyaring racun, virus, bakteri; dan membuat peserta menjadi lebih bergairah dan bersemangat dalam menerima pengalaman baru.

Durasi : 5 menit (bisa dilakukan di sela-sela acara pelatihan)
Peralatan : Satu buah Bel / Lonceng kecil, Kursi sejumlah peserta
Jumlah Peserta : > 25 orang


Teknis :
a. Fasilitator menyiapkan sebuah bel atau lonceng kecil.


b. Fasilitator mengumumkan kepada peserta untuk melakukan aktifitas yang diinstruksikan. Bagi yang tidak melakukan akan diberikan hukuman misalkan didenda Rp 1.000,- per sekali hukuman yang nantinya uang tersebut akan dipakai untuk makan-makan bersama atau kegiatan lainnya yang disepakati bersama setelah acara pelatihan selesai.


c. Instruksinya adalah begitu bel atau lonceng berbunyi maka peserta harus berpindah tempat duduk.


d. Biasanya ketika berpindah tempat duduk, peserta akan memilih untuk berpindah ke tempat duduk yang ada di hadapannya (jika forum diatur dalam bentuk U). Untuk forum yang diatur seperti di dalam kelas (kursi berderet menghadap ke guru) maka biasanya mereka akan berpindah ke samping kiri atau kanannya.


e. Untuk forum dengan bentuk U, maka fasilitator bisa menambahkan input bahwa cara yang efektif untuk berpindah tempat adalah dengan berpindah ke kursi di sebelah kiri atau kanannya.

Nilai yang terkandung :
a. Peserta diajarkan untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Terkadang saking sibuknya, kita semua hanya semata-mata mengejar harta atau kekayaan yang ada di depan mata kita (kacamata kuda) tanpa meluangkan waktu untuk bersosialisasi dan mengenal lingkungannya. Seperti sifat manusia, hanya melihat yang ada di depannya maka dalam permainan ini, kita diingatkan untuk juga melihat kepada rekan-rekan peserta yang ada di sebelah kiri dan kanan kita.

b. Dengan bergerak dan melakukan aktifitas bersama-sama, maka peserta dapat lebih mengakrabkan diri untuk mengenal peserta training lainnya. Hal ini penting! Mengapa? Pertama, karena peserta yang mengikuti training tersebut mempunyai kemiripan ‘hobi’ dengan kita (mengikuti tema seminar atau pelatihan yang sama) sehingga bisa memperluas jaringan koneksi kita. Kedua, karena mereka adalah orang-orang yang mungkin kelak di kemudian waktu bisa membantu kita (bekerja sama atau menawarkan kesempatan bisnis) karena kemiripan ‘hobi’ tadi tersebut.

Ice Breaking - Strip Seven (7)


Strip Seven (7)

Pertanyaan dimulai dengan “Apakah yang dimaksud dengan Strip?”. Biasanya peserta mulai berbisik-bisik dan menjawab bahwa Strip adalah garis. Fasilitator dengan bercanda mengatakan bahwa Strip adalah ‘telanjang’. Pesertapun mulai tertawa atau mengomentari satu dengan yang lainnya. Memang, permainan ini bertujuan untuk ‘menelanjangi’ peserta.

Durasi : 15 – 20 menit
Peralatan : Tidak Ada
Jumlah Peserta : > 25 orang

Teknis :
a. Peserta membentuk sebuah lingkaran (bisa dimainkan untuk 25-30 orang).

b. Peserta yang ditunjuk secara random mulai berhitung dari 1, terus searah jarum jam peserta di sebelah nya berhitung 2, berlanjut ke peserta ke-3 berhitung 3, dan seterusnya.

c. Sampai dengan hitungan ke-7, peserta tidak boleh mengucapkan 7 tetapi diganti dengan tepuk tangan oleh peserta ybs.

d. Setelah tepuk tangan kemudian dimulai lagi dari angka 1, 2, 3, dst nya.

e. Pengucapan angka-angka tersebut semakin lama harus semakin cepat. Penalti diberikan jika :

(i) Terlambat bersuara.
(ii) Mengucapkan angka yang dilarang (angka 7).
(iii)Bertepuk tangan pada angka biasa (1, 2, 3, 4, 5, 6).
(iv) Salah mengucapkan urutan angka, misal habis 6 – tepuk tangan – terus mengucapkan 7.
Penalti yang dimaksud adalah peserta harus mencopot salah satu atribut di badannya (misalkan : pulpen, jam tangan, recehan, kacamata, topi, pin, sapu tangan, dll).
f. Jika peserta sudah mulai mahir, maka tingkat kesulitan ditambah secara bertahap misalkan berhitung untuk mencapai angka 30 dengan syarat :

(i) Kelipatan 7 yaitu 7, 14, 21, dan 28 tidak boleh diucapkan tapi harus diganti dengan tepuk tangan oleh peserta ybs.
Peserta biasanya dalam 2-3 kali permainan masih sering salah. Jika peserta sudah mulai mahir, tingkat kesulitan ditambah bertahap sebelum mencapai angka 30.
(ii) Selanjutnya, kelipatan 7 dan yang ada angka 7 nya yaitu 7, 17, 27 tidak boleh diucapkan tapi diganti dengan tepuk tangan.
(iii)Yang terakhir, berganti arah setelah tepuk tangan untuk angka-angka terlarang di atas (jika sebelumnya searah jarum jam maka setelah tepuk tangan berganti arah berlawanan jarum jam, demikian pula sebaliknya).

Nilai yang terkandung :
a. Melatih konsentrasi dan keselarasan gerak antara ucapan dan gerakan tangan. Seseorang melakukan hal yang sama secara berulang-ulang terbukti daya konsentrasinya akan berkurang (orang tersebut menjadi bisa karena biasa). Games ini ditujukan agar kita mau membuka diri untuk mempelajari sesuatu yang baru dengan penuh konsentrasi (tidak bersikap apatis atau ogah-ogahan).

b. Bekerja sama secara tim untuk mencapai suatu tujuan. Jika ada anggota tim yang tidak mensupport maka tujuan tidak akan tercapai. Dari games ini, kita juga bisa belajar mengenal karakter peserta atau rekan lainnya.



puteralenkong.com

Games Creative - Telur tahan banting


Menentukan prioritas dan pengumpulan pendapat dalam teknis pembuatan alat pelindung telur. Peserta diberikan kebebasan untuk berkreasi, dengan bantuan peralatan yang terbatas, dalam pembuatan alat pelindung telur.

Durasi : 15 – 20 menit
Jumlah Peserta : > 25 orang

Teknis :
a. Fasilitator memberikan soal sebagai berikut :
Saat ini team anda mendapat sebuah tantangan yang hampir mustahil, yaitu membuat alat pelindung bagi sebutir telur yang akan dijatuhkan dari ketinggian yang ditentukan tanpa pecah ataupun retak.

Peralatan yang tersedia bagi kelompok anda yaitu :

1. Kotak kardus @ $ 300 max 1 pcs
2. Kantong plastik @ $ 100 max 3 pcs
3. Telur mentah - Gratis max 1 pcs
4. 15 buah sedotan @ $ 10
5. Tali Rafia 1 set @ $ 500
6. Gunting @ $ 100
7. Kertas Koran @ $ 100 max 5 pcs

Ingat, waktu yang tersedia sangat terbatas, begitu pula dengan dana yang ada. Buat segalanya tepat, cepat, tetapi tetap hebat...!!!

Spesifikasi Eksperimen :

1. Telur akan dijatuhkan oleh fasilitator di tempat yang telah ditentukan (1 tempat saja).

2. Hanya diperbolehkan menggunakan peralatan yang ada di atas saja. Segala pelanggaran dengan menggunakan peralatan dari luar dianggap gagal!

3. Alat pelindung telur harus berfungsi secara mekanis dengan baik.

b. Fasilitator memberikan batasan waktu di dalam pengerjaan tugas.

c. Pemenang dapat ditentukan dari telur yang tidak pecah dan penggunaan bahan yang paling murah.

Nilai yang terkandung :
a. Memecahkan persoalan secara bersama-sama dengan menggunakan kreativitas dan ketekunan. Peserta mempunyai satu common goal yang harus dicapai, yaitu telur tidak pecah dan budget pembuatan alat adalah seminimum mungkin. Di sini peserta diarahkan untuk menggunakan kreativitasnya dalam membuat alat tersebut. Beragam ide / solusi untuk mencapai suatu tujuan. Di sini, ketua kelompok / ketua regu dituntut untuk bisa mengakomodir ide-ide / solusi-solusi tersebut agar mencapai target yang ditetapkan. Mengakomodir berarti mengoptimalkan penggunaan ide / solusi yang bagus dan menyempurnakan atau mengembangkan ide / solusi yang kurang.

b. Peserta pelatihan dilatih agar mau dan mampu untuk mengeluarkan ide-idenya tanpa takut merasa salah. Situasi dan suasana pelatihan yang kondusif dan rileks, membuat peserta belajar untuk berani mengemukakan pendapatnya dan mengambil keputusan tanpa rasa takut / was-was dimarahi atasan. Teknik ini dikenal dengan nama ”teknik brainstorming”.

sumber : puteralengkong

Games Creative - Menembus Kertas. Magic or Real?


Mengajak peserta untuk membuka wawasan berpikir sehingga lebih mudah dalam menerima dan menemukan ide-ide baru. Sikap terpenting yang harus terbentuk adalah sikap dan mental yang positif (mau menerima ide / masukan / pendapat orang lain).

Durasi : 10 – 15 menit
Peralatan : Kertas sesuai jumlah peserta
Jumlah Peserta : > 25 orang
Teknis :
a. Fasilitator membagikan selembar kertas HVS F4 kepada masing-masing peserta.

b. Fasilitator meminta peserta untuk membuat selembar kertas tersebut menembus diri peserta dari atas kepala hingga ke bawah kaki.

c. Syarat :
(i) Terserah bagaimana caranya (kertas tersebut dibolongin, dirobek, dilipat, dsbnya) tetapi hasil akhir dari kertas tersebut harus tetap ada bagian yang saling tersambung.

(ii) Sambungan tersebut tidak boleh menggunakan alat bantu, misal : selotip, stapler, dlsbnya.

d. Pemenangnya adalah peserta / kelompok yang bisa menemukan caranya terlebih dahulu ataupun konsep pemikiran peserta / kelompok yang paling mendekati jawaban yang diminta.

Nilai yang terkandung :
a. Biasanya respon peserta bermacam-macam : ada yang mengatakan tidak mungkin, ada yang menawar syarat / ketentuan yang diberikan, ada yang mengerjakan sekali saja terus berhenti (karena tidak menemukan caranya), ada yang pasif, ada yang aktif bahkan mencoba sampai berulang kali (meminta beberapa lembar kertas), dsbnya. Fasilitator harus mampu untuk mengarahkan dan memberikan petunjuk secara bertahap sehingga peserta mulai bisa memahami konsepnya. Menemukan sendiri caranya merupakan suatu tantangan dan kebanggaan tersendiri dibandingkan mengetahui karena diberitahukan oleh Fasilitator. Simulasi ini memberikan tantangan sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri ketika bisa menyelesaikan persoalan yang diberikan.

b. Sikap dan mental terbuka (mau mendengarkan kritik / saran / ide) orang lain merupakan sebuah sikap yang harus terbentuk selama proses pelatihan ini. Dengan demikian, kita akan lebih mudah menerima dan menemukan ide-ide baru.

sumber: puteralengkong.com





Manage The Changes

Membuat sebuah bentuk yang benar sesuai dengan instruksi fasilitator. Pemimpin bekerja bersama-sama dengan orang yang dipimpinnya.

Durasi : 15 – 20 menit
Peralatan : Tali yang cukup panjang sesuai jumlah kelompok
Jumlah Peserta : > 25 orang


Teknis :
a. Fasilitator memberikan seutas tali yang cukup panjang untuk dipegang oleh semua anggota kelompok tersebut kepada masing-masing kelompok.

b. Fasilitator menerangkan aturan permainan : setiap anggota kelompok harus memegang seutas tali tersebut dan membentuk bentuk-bentuk geometri dasar, misal : lingkaran, segitiga, kotak, bujur sangkar, jajaran genjang, trapezium, bintang, dlsbnya.

c. Setiap kelompok yang berhasil membuat bentuk yang dimaksud akan diberikan nilai. Bentuk geometri tersebut dimulai dari yang paling sederhana (lingkaran) hingga yang paling sulit (bintang).

Nilai yang terkandung :
a. Pemimpin yang baik mampu untuk :
(i) mengarahkan orang ke suatu tujuan (driving people)

(ii) memotivasi orang agar mau berbuat (motivating people)

(iii)mengubah orang (transforming people)

Untuk bisa melakukan hal tersebut di atas, pemimpin harus bisa memberikan contoh kepada orang-orang yang dipimpinnya, dengan demikian rasa hormat akan diperoleh secara tulus dari orang yang dipimpinnya, bukan karena jabatannya tersebut.

b. Saya yakin anda pernah mendengar 2 aturan terkenal dalam dunia kerja :

(i) BOS tidak pernah salah

(ii) Jika BOS salah, lihat aturan nomor (i)
Anda juga pasti pernah mengalami di mana BOS memerintah dengan gaya “bossy”. “Yang penting target harus masuk! Jika tidak masuk maka saya pecat kalian semua!” Tetapi tidak pernah memberitahukan caranya, tidak pernah melihat ke lapangan, tidak pernah mendengar input dari bawahannya, tidak pernah memonitor laporan harian / kinerja bawahannya.
Ada juga pola menara gading (Asal Bapak Senang). Bawahan menunjukkan hal-hal yang sepintas terlihat baik tetapi pada akhir bulan, target tetap tidak pernah tercapai.
Seorang pemimpin yang tidak pernah mau bekerja bersama dengan orang-orang yang dipimpinnya, lambat laun akan menemui kendala-kendala seperti tersebut di atas.
Dari simulasi di atas kita bisa belajar bahwa untuk memenangkan permainan ini dibutuhkan satu komando yang jelas dan sistem (cara) yang benar. Untuk itu diperlukan pemimpin yang bisa membumi (leading by example).

sumber: puteralengkong.com

Games Leadership - Life Raft



Life Raft

Bersikap disiplin dalam menentukan prioritas dan pengambilan keputusan. Pemimpin memiliki disiplin.

Durasi : 2 – 3 menit per peserta
Peralatan : Tidak Ada
Jumlah Peserta : < 25 orang



Teknis :
a. Fasilitator memberikan kesempatan kepada setiap anggota kelompok untuk memilih satu identitas yang paling mereka sukai (boleh Tokoh Politik, Artis, Budayawan, Sosiolog, Pahlawan Nasional, atau siapapun).

b. Fasilitator menjelaskan cara permainan “Life Raft” ini kepada mereka. Bahwa permainan ini akan selalu mengeluarkan orang di akhir putaran presentasi. Penilaian atas siapa yang bertahan atau siapa yang ‘dibuang’ dilakukan oleh seluruh peserta dalam “Life Raft”.

c. Apabila pada satu putaran tidak ada yang terpilih atau nilai sama maka ketua kelompok yang akan memutuskan siapa yang bertahan, siapa yang keluar. 

d. Masing – masing anggota kelompok akan diminta untuk mempresentasikan identitas / kepribadian yang telah mereka pilih tersebut.

e. Presentasi tersebut dapat berupa “Mengapa saya harus selamat?” atau dapat juga berupa pernyataan – pernyataan terstruktur lainnya yang akan dibacakan oleh fasilitator.

f. Putaran presentasi akan berjalan terus sampai peserta dalam 1 kelompok tinggal 2 orang.

g. Pilihan untuk 2 peserta terakhir hanya akan dilakukan oleh rekan-rekan yang telah terlebih dahulu keluar dari “Life Raft” (rakit penyelamat).


Nilai yang terkandung :
a. Membuat satu penilaian terhadap orang lain atau mengambil keputusan atas nasib orang lain bukanlah hal yang mudah, apalagi jika itu berkaitan dengan kelangsungan hidup mereka. Dalam simulasi di atas, peserta yang ‘dibuang’ berarti kehilangan kesempatan untuk bertahan hidup dalam rakit penyelamat.

b. Pemimpin tidak selalu membuat keputusan yang benar tetapi mereka membuat keputusan mereka dengan benar. Pemimpin dituntut untuk disiplin dalam segala segi kehidupannya termasuk disiplin pada saat pengambilan keputusan.

c. Area disiplin pemimpin :
(i) disiplin berpikir : identifikasi masalah, analisis, pengambilan keputusan, tindakan

(ii) disiplin berbicara : mendengar, menanggapi, memuji, menegur, memarahi

(iii)disiplin waktu : di kantor, di rumah, saat santai, saat berolahraga

(iv) disiplin peraturan : ketertiban, kebersihan, keamanan, tanggung jawab

(v) disiplin penampilan : pakaian kantor, pakaian rumah, pakaian santai, pakaian olahraga


sumber: puteralengkong.com

Team Work 1 - Samson dan Delilah


Permainan ini dilakukan oleh anggota kelompok yang satu melawan anggota kelompok yang lain. Bertujuan untuk melatih koordinasi antar rekan kelompok (karena dilakukan memakai bahasa isyarat) dan menyadarkan peserta bahwa dalam sebuah tim, setiap pribadi di dalamnya berperan penting. Dilakukan dengan gerakan yang lucu dan mengundang tawa sehingga peserta diharapkan merasa lebih rileks, lebih percaya diri, dan mau terlibat dalam timnya.

Durasi : 15 – 20 menit
Peralatan : Pluit
Jumlah Peserta : > 25 orang
Teknis :
a. Kelompok yang telah dibentuk sebelumnya, berdiri saling berhadap-hadapan.
b. Fasilitator menerangkan aturan mainnya :
(i) Samson vs Singa, yang menang adalah Samson.
(ii) Samson vs Delilah, yang menang adalah Delilah.
(iii)Delilah vs Singa, yang menang adalah Singa.
(iv) Gerakan Samson adalah seperti seorang atlit bina raga memamerkan otot-otot tangannya dan mengucapkan “GRRR…!”
(v) Gerakan Delilah adalah seperti seorang wanita merayu dan mengucapkan “AHHH…!”
(vi) Gerakan Singa adalah seperti seekor singa menerkam mangsanya dan mengucapkan “AUMMM…!”
c. Gerakan dan ucapan tersebut di atas harus diperagakan bersamaan dalam suatu kelompok. Jika dalam sebuah kelompok ada yang memeragakan SINGA, tapi ada juga yang memeragakan DELILAH maka otomatis kelompok tersebut kalah, karena tidak kompak/ seragam.
d. Fasilitator kemudian meminta kelompok yang tadinya berhadap-hadapan untuk saling memunggungi. Saat saling memunggungi inilah, setiap peserta diarahkan untuk saling berkoordinasi dengan rekan di dalam kelompoknya masing-masing agar memeragakan gerakan yang seragam. Jika dengan cara diucapkan/ diteriakkan maka lawan akan tahu sehingga diusahakan hanya dengan memakai bahasa isyarat.
e. Setelah siap, fasilitator meniup pluit sebagai tanda mulai, peserta mulai bernyanyi lagu “Potong Bebek Angsa” sambil bertepuk tangan (posisi masih saling memunggungi kelompok lainnya). Alternatif bisa sambil memutar lagu.
f. Ketika fasilitator meniup pluit untuk kedua kalinya, masing-masing kelompok harus berhenti bernyanyi dan bertepuk tangan kemudian secara bersamaan berbalik saling berhadap-hadapan dan langsung memeragakan gaya yang sudah dipersiapkan.
g. Permainan dilakukan sebanyak 3x. Siapa yang mendapatkan skor terbanyak adalah pemenangnya.

Nilai yang terkandung :
a. Dalam sebuah tim, koordinasi memegang peranan penting untuk mencapai target yang telah ditentukan. Jika tidak ada koordinasi maka masing-masing peserta dapat melakukan gayanya sendiri-sendiri. Demikian pula jika komando yang diberikan salah, peserta juga akan melakukan gaya yang tidak seragam atau tidak kompak.

b. Permainan ini juga melatih bahwa koordinasi cukup diberikan oleh 1 orang saja. Jika semua orang memberikan perintah maka bisa dipastikan gaya yang dilakukan akan berbeda-beda. Bahkan, peserta akan bingung harus mengikuti perintah siapa. Ini dapat mengakibatkan chaos.

c. Lewat permainan ini, peserta diajak untuk menyadari peran penting masing-masing individu di dalam kelompok. Jika ada yang melakukan gerakan yang salah, akibatnya akan diterima oleh seluruh peserta di dalam tim tersebut. Dengan demikian, sebagai sebuah tim tidak perlu merasa rendah diri (merasa tidak diperlukan) atau merasa over confident (sangat diperlukan dalam tim. Karena sebagai sebuah tim, semua orang di dalamnya harus terlibat proaktif dan memberikan kontribusinya untuk pencapaian tujuan secara optimal.



sumber : puteralengkong.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More