Tak banyak orang yang mengenal nama Dedi Yuliardi Ashadi. Yah, memang, nama itu sudah lama ditinggalkan dan berganti menjadi Dorce Gamalama Halimatussadiyah. Presenter serbabisa itu memang dulunya terlahir sebagai laki-laki, dari pasangan Achmad dan Dalifah. Namun, sejak usia satu tahun, ia yang ditinggal meninggal kedua orang tuanya diasuh oleh neneknya, Siti Darama, mempunyai kecenderungan berperan sebagaiperempuan. Itulah yang kemudian membuatnya nekad mengoperasi kelamin menjadi perempuan.
Sebuah kontroversi yang cukup menghebohkan saat itu. Namun, tekadnya yang bulat, membuat ia mampu melewati semua tantangan dan cibiran orang ketika itu. Bakatnya menyanyi sejak kecil pun terus diasahnya. Tak hanya itu, kemampuannya berakting dan menjadi MC dan presenter membuatnya terus eksis.
Kelahiran 21 Juli 1963 ini kemudian harus mengalami lika liku perjalanan karir yang panjang. Namanya terangkat saat ia banyak diekspos oleh TVRI, satu-satunya televisi Indonesia kala itu. Dari sanalah, meski masih terus menuai kontroversi, pelan-pelan namanya dikenal sebagai entertainer serbabisa. Ia mencoba menjawab berbagai cibiran tentang statusnya dengan berkarya maksimal.
Dengan kemampuannya menghibur melalui berbagai hal, tarian, nyanyian, komedi, Dorce pun lantas mulai laris dikontrak ke berbagai tempat. Dari panggung ke panggung dijalaninya dengan senang hati. Sebab, akhirnya, ia bisa membuktikan bahwa ia bisa dilihat orang dari kemampuannya, bukan dari kontroversi yang ditimbulkannya. Ia pun kemudian sempat membintangi beberapa film, antara lain berjudul Dorce Sok Akrab dan Dorce Ketemu Jodoh. Selain film, ia juga membuktikan eksistensinya di bidang tarik suara dengan menelurkan sejumlah album rekaman.
Dorce yang akrab disapa dengan Bunda itu kemudian terus eksis hingga kini. Namanya bahkan dimasukkan sebagai entertainer kelas atas Indonesia. Dorce kini juga hampir setiap hari menyapa pemirsa melalui program TV Dorce Show, sebuah program talkshow dan hiburan ringan di sebuah stasiun televisi.
Mengingat kesuksesannya saat ini, ia pun tak lupa masa kecilnya. Dorce yang telah jadi yatim piatu sejak usia satu tahun kini pun mencoba berbagi kebahagiaan dengan mendirikan panti asuhan. Ia juga mengadopsi empat anak, bernama Rizky, Fatimah, Khadijah dan Abu Bakar. Namun, tak hanya itu. Ia yang mempunyai prinsip semua adalah titipan yang di Atas lantas terus berbagi dengan mendirikan sebuah yayasan anak asuh dengan nama Yayasan Dorce Halimatusa'diyyah.
Di tempat itu, ia mendirikan pusat kegiatan bagi anak-anak yatim dan kurang mampu. Anak didiknya pun tak tanggung-tanggung, sudah ribuan jumlahnya. Selain itu, ia juga mendirikan sekolah TK dan SD yang bertujuan untuk membangun generasi unggulan masa depan. Sungguh, sebuah cita-cita mulia dari seorang Dorce Gamalama.
Perjuangan dan integritas seorang Dorce dalam membuktikan eksistensinya dalam dunia hiburan patut diacungi jempol. Upayanya menjawab berbagai cibiran dan mengubahnya menjadi pujian patut dijadikan teladan. Hanya dengan tekad kuat dan kerja keras, seseorang dapat melewati semua tantangan di depan. Selain itu, kepedulian Dorce terhadap generasi penerus bangsa, juga menjadi sebuah teladan bagi kita untuk mau dan tergerak ikut peduli pada masa depan anak-anak kita. Dengan memberikan perhatian dan pendidikan yang terarah, budi pekerti yang luhur, akan tercipta generasi penerus bangsa yang unggul.
sumber:andriewongso.com
0 comments via blog:
Posting Komentar