Selasa, 05 Juli 2011

Manusia dan Cinta

PENGERTIAN CINTA KASIH
Ketika mendengar kata CINTA pastilah kita terbayang suatu hal yang mengandung unsur keindahan , perasaan dan kebersamaan. Kita sering menjumpai dan menemui kata cinta disetiap langkah kehidupan kita, ini dapat dilihat dari reaksi anak muda saat ini yang banyak menampilkan pernak pernik cinta kasih terhadap pasangannya. Tetapi yang perlu kita ketahui adalah cinta itu tidak hanya untuk pasangan kita atau pacar kita tetapi cinta yang utama adalah cinta kepada Tuhan dan cinta kita kepada Orang Tua, Kakak, Adik dan semua orang yang ada disekitar kita.

Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit beli oleh-oleh untuk dia. Unsur kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara, digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainnya. Makan minum dari satu piring cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan lain-lainnya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan – ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya, dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu pada anaknya, bagaimana seorang ibu dengan rasa cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang tanggung jawabdalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaran atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Yang keempat adalah pengenalanyang merupakan keiginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Selanjutnya Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Kadang – kadang ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang. Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besar, tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. Misalnya cinta sahabat karib atau saudara sekandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal lain dari pada partnernya. Cinta juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang, karena garis-garis unsur cintannya tidak membuat segitiga sama sisi.




CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan sehari cinta menempakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Tuhan. Didalam ajaran agama kita diajarkan agar mencintai dunia itu sewajarnya dan tidak boleh berlebihan. Agama mengajarkan setiap umatnya untuk selalu mencintai sesama, bahkan untuk mencintai tumbuhan dan binatang karena pada hakekatnya mereka adalah sama.
CINTA DIRI SENDIRI
Cinta diri sendiri erat hubungannya dengan dorongan menjaga diri sendiri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang mengahalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya. Cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecendrungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya.
CINTA SESAMA MANUSIA
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintannya pada diri sendiri dan egoismenya. Ia pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya dengan itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang – orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Tuhan ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tetimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Tuhan langsung memberi pujian kepada orang – orang yang berusaha untuk  tidak berlebih – lebihan dalam cintannya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala – gejala itu adalah dengan melalui iman.
CINTA SEKSUAL
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga,



CINTA KEBAPAKAN/IBU
Mengingat bahwa antara Ayah dengan anak – anaknya tidak terjalin oleh ikatan – ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dan anak – anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak – anaknya, karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
CINTA KEPADA TUHAN
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Tuhan dan kerinduannya kepada-nya. Tidak hanya dalam beribadah, pujian, dan doannya saja. Tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Tuhan, mengharapkan penerimaan – dan ridhannya.
Cinta yang tulus seorang manusia kepada Tuhan akan membuat cinta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Tuhan dan seluruh alam semesta. Sebab dalam pandangannya semua wujud yang ada disekelilingnya mempunyai manifestasi dari Tuhannya yang membangkitkan kerinduan – kerinduan spiritualnya dan harapan kabulnya.
KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing – masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu. Kasih sayang juga sering dilakukan oleh anak muda saat ini dengan cara memberikan perhatian lebih kepada lawan jenis atau pasangannya sendiri. Seperti memberikan kado, meberikan sesuatu yang bermaaf serta memberikan bunga atau coklat. Tetapi secara umum kasih sayang diberikan kepada orang-orang disekitar kita. 

0 comments via blog:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More