Senin, 19 Desember 2011

Jika bersahabat, mengapa harus bermusuhan

Mengubah Peluang Permusuhan Menjadi Persahabatan
Sebuah ungkapan Cina Kuno mengatakan: Cara Terbaik untuk mengalahkan dan mempengaruhi orang lain adalah dengan KEBAIKAN yang didasari RASA KASIH SAYANG…

Ini Adalah sebuah cerita dari Negeri Cina yang menggambarkan tentang hal tersebut…
Pada zaman dahulu kala, ada seorang Petani yang mempunyai tetangga seorang Pemburu yang memiliki banyak anjing galak untuk berburu. Karena kurang terlatih, anjing-anjing Si Pemburu itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar domba-domba Si Petani. Si Petani kemudian meminta Pemburu untuk menjaga anjing-anjingnya, namun si Pemburu rupanya tidak mau peduli. Hingga suatu hari, si Petani hamper hilang kesabaran ketika aning-anjing Pemburu itu melompati pagar dan menyerang beberapa domba hingga terluka parah.

Untunglah si Petani bersikap lebih bijak. Dia memutuskan untuk berkonsultasi pada seorang hakim. Sang Hakim yang bijak kemudian berkata, "Hmm… secara hukum, bisa saja kita ajukan tuntutan untuk menghukum tetanggamu itu. Tetapi… apakah Anda rela kehilangan seorang teman dan sebagai gantinya dia akan menjadi seorang musuh bagimu & keluargamu? Mana yang kau inginkan sebagai tetangga, seorang Sahabat atau seorang Musuh?"

“Yaa… tentu saja kami lebih menyukai seorang Sahabat… tapi Bagaimana caranya?” kata si Petani.
Setelah mendengar solusi dan nasihat dari Sang Hakim yang bijak itu, si Petani pun setuju & pulang dengan perasaan lega. Sesampai di rumah, dia segera melaksanakan nasihat pak Hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga orang anak si Pemburu.

Keluarga Pemburu, terutama anak-anak Mereka, menerima domba-domba itu dengan sukacita. Untuk menjaga mainan baru anak-anaknya, Si Pemburu itu mau tidak mau dan dengan sendirinya lebih menjaga anjing-anjing galaknya, bahkan lebih sering mengurung anjing-anjing itu. Sejak saat itu, anjing-anjing galak si Pemburu tidak pernah lagi menggangu domba-domba Keluarga si Petani.

Sebagai ungkapan terima kasih karena telah membuat anak-anaknya bahagia, si Pemburu itu pun menjadi sering berbagi hasi buruannya kepada Keluarga Petani. Dan Sebagai balasannya, Si Petani juga mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat, kedua tetangga itu menjadi Dua Sahabat yang baik dan saling menjaga.

Kawan… ingat peribahasa:
Kita bisa menangkap lebih banyak lalat dengan MADU dari pada dengan CUKA…
Satu Musuh terlalu banyak… Seribu Sahabat selalu terasa kurang…

Jika kita menghadapi sebuah peluang untuk sebuah permusuhan, pikirkanlah dengan Bijak Bagaimana merubahnya menjadi sebuah Peluang utk Sebuah PERSAHABATAN…

sumber: i can learning community

0 comments via blog:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More